Senin, 22 Mei 2017

Sudut Pandang Artikulasi 3 - STRES dan STPEPA

Tepat di artikel sebelum yang sekarang ini, disinggung tentang anggota Faktor Penyesuaian Modal di mana ada 2 kategori, yang pertama bersifat menunjukkan adanya tambahan/pengurangan setoran modal, dan yang kedua menunjukkan adanya gain/loss. Kategori terakhir ini disebut Other Comprehensive Income. Artikel ini hanya akan membahas kategori pertama di atas.


  1. Anggota pertama kategori ini bernama : STRES (Selisih Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali). Dari istilahnya sudah jelas terdapat kata2 Entitas Sepengendali. Penjelasannya sbb.: kebanyakan perusahaan di Indonesia adalah usaha keluarga (close companies) dengan ciri adanya kepemilikan mayoritas dan pengendalian oleh pihak yang sama. Kalau terjadi akuisisi atau merger antar perusahaan dengan karakter seperti itu, karena tidak ada perubahan kepemilikan secara substansial, maka restrukturisasi antar entitas sepengendali tersebut nampak seperti financial reengineering perusahaan saja. PSAK tentang Kombinasi Bisnis yang mengatur transaksi2 seperti ini menyatakan bahwa tidak ada laba/rugi dari transaksi tersebut walaupun nilai pasar dan nilai buku dari aktiva yang dialihkan berbeda. Contoh transaksi yang memunculkan STRES : dalam akuisisi antar entitas sepengendali, jika acquirer menjadi mayoritas (induk) dan membayar melebihi nilai wajar aset acquiree, maka kelebihan tersebut adalah Goodwill, dicatat sebagai aset dari induk. Di posisi anak, kelebihan tadi akan dicatat sebagai STRES, dan kalau ga salah sekarang harus dicatat sebagai Tambahan Modal Disetor. Jika transaksi ini bukan antar entitas sepengendali dicatat sebagai Agio di anak. Kebalikannya jika terjadi goodwill negatif, induk harus mencatatnya sebagai Gain, sementara anak sebagai Tambahan Modal Disetor minus atau Disagio.
  2. Anggota kedua bernama : STPEPA (Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Perusahaan Anak). Sederhananya begini. Dalam pencatatan kepemilikan saham antara 20-50%, digunakan metode Ekuitas. Metode ini mengcapture kondisi perusahaan anak secara proporsional dengan % kepemilikan yang langsung dicerminkan pada pos Investasi. Oleh karenanya pos ini akan selalu berubah2 untuk mencerminkan kondisi anak tadi. Namun demikian metode ekuitas tidak bisa meng-capture kondisi di mana anak memiliki FPM. Misalnya jika anak memiliki pos STRES atau OCI, sehingga diciptakanlah cara yang satu ini. 

Nah sekarang potensi apa yang bisa didapat jika dihadapkan dengan transaksi2 seperti di atas?
  1. Jika menghadapi STRES, tidak ada yang bisa dilakukan oleh kantor pajak secara langsung. Paling tidak harus meneliti alur peristiwa maupun substansi transaksinya. Misalnya dalam transaksi merger antar entitas sepengendali, adakah kompensasi rugi yang masih muncul? Sudah tepatkah pengkompensasiannya? Adakah perbedaan dasar pemajakan untuk pemegang saham tertentu di entitas lama dibandingkan dengan di entitas baru? Dan masih banyak pertanyaan lagi.
  2. Jika menghadapi STPEPA, harap diingat bahwa pajak menganut konsep separate entity di mana pos/akun STPEPA ini hanyalah merupakan angka accrue belaka. Satu2nya yang penting dalam metode ekuitas adalah mengenali adanya pembayaran dividen dari anak ke induk, dan ini tidaklah mudah. Walaupun terdapat aturan bahwa karena dianutnya konsep separate entity tadi, perusahaan harus meng-convert metode ekuitas/konsolidasi menjadi metode cost, namun hasil akhir yang diperoleh sangat mungkin jadi lebih membingungkan.
  3. Namun bisa terjadi bahwa entitas yang semula dalam satu pengendalian pada suatu saat dijual ke pihak lain. Di saat itu lah jika tadinya di ekuitas dari entitas yang dijual itu terdapat pos2 STRES dan STPEPA ini, maka pos2 tadi harus dilakukan pembalikan dan dimasukkan dalam laporan Rugi Laba. Sederhananya, jika tadinya ekuitasnya inflated karena adanya pos2 ini, saat dijual gelembung ini harus dikempeskan lagi, dan begitu pula kebalikannya.
         

Tidak ada komentar:

BigPict2 - Penyempitan Makna dlm Tugas yg Diemban Seksi Waskon

Waskon potensi tugasnya ya menggali potensi. Per definisi Current & Existing Risk, aktivitas ini dilakukan secara menyeluruh terhadap s...