Selasa, 14 Maret 2017

Pengurang Nilai Investasi di Metode Ekuitas

Pengurang Nilai Investasi di Metode Ekuitas

Metode ekuitas digunakan untuk mencatat dan mengungkapkan kepemilikan investasi di perusahaan asosiasi, untuk mudahnya digunakan range kepemilikan antara 20-50% walaupun sebenarnya kata kuncinya adalah investor memiliki 'pengaruh signifikan' di perusahaan asosiasinya (investee) ini. Jadi bisa saja sebuah perusahaan memiliki kepemilikan saham di atas 50% sehingga hubungannya bisa disebut induk - anak, namun karena induk tidak memiliki 'kendali/control' atas anak, hanya punya pengaruh signifikan tadi, maka perusahaan tetap cuma menjadi investor dan diharuskan menggunakan metode ekuitas.

Dengan metode ini, investasi di investee dicatat secara one line account,
yang selalu berubah-ubah secara dinamis. Hal2 apa saja yg bisa mengakibatkan perubahan tersebut, bisa bertambah atau berkurang? Mari kita refresh :
1. Penambahan investasi jelas menambah. Penarikan investasi jelas mengurangi.
2. Klaim laba/rugi investee sesuai porsi kepemilikan investor. Jika investee untung investor ikut untung, dan sebaliknya.
3. Klaim laba/rugi dari item-item other comprehensive income (OCI) di ekuitas investee. Investor pun akan mencatat proporsi laba/rugi dari OCI investee ini di ekuitasnya dengan nama Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Perusahaan Anak (sebut saja begitu). Jika investee untung investor ikut untung, dan sebaliknya.
4. Pembagian dividen dari investee. Dividen ini menjadi penghasilan investor. Karena arus kas masuk ini dianggap sebagai pengembalian modal, maka investor mencatatnya sebagai pengurangan nilai investasi.

Apa lagi ya? Apa 4 hal itu saja yang mengakibatkan perubahan akun Investasi (secara metode ekuitas)? Ternyata masih ada 2 hal lagi yang bisa menyebabkan perubahan dimaksud.
1. Kelebihan harga beli di atas nilai buku aktiva berwujud dari investee. Berikut ada contoh yang cukup lengkap. Misal di awal tahun, Merah membeli 30% saham Biru dengan harga $80,000. Saat akuisisi, aset Biru yg bisa diidentifikasi berjumlah $200,000. Nilai wajar dan nilai buku aset Biru semuanya sama, kecuali peralatan yg nilai bukunya $25,000 dan nilai wajarnya $75,000. Peralatan tsb didepresiasi garis lurus selama 10 tahun. Di akhir tahun, Biru punya laba bersih $100,000 dan membayarkan dividen $60,000.

So, pertama kita hitung dulu goodwill yang dihasilkan transaksi tersebut. Seluruh kelebihan harga beli di atas nilai buku Biru dialokasikan ke peralatan. Sisanya lagi menjadi goodwill.
Kemudian Merah mengakui porsi keuntungan Biru. Jangan lupakan Peralatan. Peralatan kan sudah mendapat tambahan nilai dari alokasi harga beli, jadi akan menghasilkan biaya penyusutan yang makin besar. Inilah maksud inti dari poin pertama ini.
Jadi saldo akun Investasi di Merah sekarang bertambah karena adanya laba ekuitas dari Biru dan berkurang karena dividen dari Biru.

2. Transaksi Vertikal atas laba belum terkonfirmasi. Dalam kondisi investor bertransaksi dengan investee, baik upstream (investee jual sesuatu ke investor) atau downstream (investor jual ke investee), ada kemungkinan investor bisa mempengaruhi investee. Jadi keuntungan dari transaksi macam ini harus ditangguhkan sampai pada saat laba telah dikonfirmasi melalui penggunaan oleh atau penjualan pada pihak ketiga.

Contoh transaksi upstream : investor punya 30% saham investee. Di tahun tsb investee menjual barang ke investor dan mendapat laba $15,000. Di akhir tahun, separo dari barang2 tsb masih belum kejual oleh investor. Karena semua laba sudah diakui oleh investee, investor harus mengurangi laba ekuitasnya sebesar sharenya (30%) atas laba belum terkonfirmasi, yaitu sebesar $2,250 [($15,000 total laba x 50% belum terkonfirmasi) x 30% share saham]. Saat stok tadi terjual, barulah laba ekuitas $2,250 ini diakui oleh Investor.

Contoh transaksi downstream : investor punya 30% saham investee. Di tahun tsb investor menjual barang senilai $40,00 ke investee dengan harga $50,000 dan mendapat laba $10,000. Di akhir tahun, 10% dari barang2 tsb masih belum kejual oleh investee. Karena itu investor harus mengurangi laba ekuitasnya sebesar sharenya (30%) atas laba belum terkonfirmasi, yaitu sebesar $300 [($10,000 total laba x 10% belum terkonfirmasi) x 30% share saham]. Saat stok tadi terjual, barulah laba ekuitas $2,250 ini diakui oleh Investor.

Nah, sekarang udah ngumpul semua kayanya, hal-hal apa saja yang bisa mengurangi saldo pos Investasi yang dicatat dengan metode ekuitas. Jika ada yang lain lagi, let me know ASAP.





Tidak ada komentar:

BigPict2 - Penyempitan Makna dlm Tugas yg Diemban Seksi Waskon

Waskon potensi tugasnya ya menggali potensi. Per definisi Current & Existing Risk, aktivitas ini dilakukan secara menyeluruh terhadap s...