Kamis, 16 September 2010

Suku Bunga Kredit

Siapa saja, orang pribadi maupun badan hukum, yang memiliki inisiatif untuk mengambil pinjaman atau kredit dari bank atau lembaga keuangan, sebaiknya memahami istilah-istilah yang berkaitan dengan penentuan suku bunga dari pinjaman tersebut. Hal ini akan sangat bermanfaat dalam evaluasi biaya kredit.
Secara prinsip, istilah suku bunga pasar (market/equilibrium interest rate) yang merupakan ukuran nilai waktu dari uang mengacu pada sudut pandang dari siapa yang memberikan definisi, sbb. :
  1. Required rate of return (imbal hasil yang diminta), yaitu tingkat kembalian yang diminta oleh investor maupun penabung agar mereka mau meminjamkan dana mereka.
  2. Discount rate, pengertiannya kebalikan dari yang di atas, yaitu dari sisi peminjam dana.
  3. Opportunity cost, yaitu jika tingkat bunga pasar sebesar 5% dan seseorang memilih untuk membelanjakan uangnya bukannya untuk ditabung, maka ia akan kehilangan peluang penghasilan sebesar 5% tsb.
Dari aspek keterkaitannya dengan patokan suku bunga tertentu (SBI misalnya), suku bunga terbagi menjadi 3 kelompok :
  1. Suku bunga tetap (fixed rate), yaitu bila bunga yang digunakan akan selalu tetap selama jangka waktu kredit dan tidak terkait dengan patokan tertentu.
  2. Suku bunga mengambang (floating rate), yaitu bila bunga yang digunakan bisa naik atau turun selama jangka waktu kredit, tergantung perkembangan suku bunga patokan.
  3. Campuran, di mana skema yang diatur dalam kontrak kredit bisa saja menyatakan digunakannya kedua jenis suku bunga di atas, misalnya dalam skema KPR selama 15 tahun selama 4 tahun pertama suku bunga tidak akan berubah.
Dari aspek besarnya cicilan pokok pinjaman, suku bunga terbagi menjadi 2 kelompok :
  1. Suku bunga flat, yaitu bila jumlah cicilan tiap bulan dihitung berdasarkan saldo awal pokok pinjaman. Misalnya kredit sejumlah Rp.100 juta dengan bunga 10% per tahun selama jangka waktu 2 tahun, berarti cicilan di tiap bulan dari bulan ke-1 hingga 24 akan berjumlah (100 jt + (100 juta x 10% x 2)) : 24 = 5 juta. Perhatikan bahwa dari jumlah 5 juta tersebut sudah termasuk bunga sebesar 833,333 yang dihitung dari saldo awal pinjaman.
  2. Suku bunga efektif, yaitu bila jumlah cicilan tiap bulan dihitung berdasarkan saldo pokok pinjaman yang makin berkurang seiring pelunasan oleh cicilan bulanan. Namun dengan metode matematika tertentu, peminjam tetap akan mendapati jumlah cicilan bulanan yang tetap, dan tidak menurun. Misalnya dari contoh kredit sejumlah Rp.100 juta di atas, dengan cicilan tiap bulan berjumlah 5 juta, peminjam pasti akan bertanya : jika cicilan saya atas pokok pinjaman menyebabkan saldo pokok pinjaman turun tetapi kok jumlah cicilannya tetap? Berarti jumlah bunga yang saya bayar tiap bulan meningkat dong? Nah jika pertanyaan seperti ini muncul, berarti si peminjam ini termasuk orang yang peka. Dan memang seperti itulah mekanisme perhitungan bunga efektif, walaupun sebenarnya kondisi terbalik, yaitu cicilan2 di awal periode akan lebih besar komponen bunganya dibanding pokok, dan secara berangsur2 kondisi ini akan berbalik. Dengan kalkulator finansial, dengan cicilan 5 juta selama 24 bulan akan diperoleh suku bunga efektif sebesar 18,16% per tahun. Angka ini merupakan ekuivalen tingkat bunga flat sebesar 10% di atas. Cicilan pertama terdiri dari cicilan bunga sebesar 18,16%/12 x 100 juta = 1.513.084 dan cicilan pokok sebesar 5.000.000 – 1.513.084 = 3.486.916. Cicilan kedua terdiri dari cicilan bunga sebesar 18,16%/12 x (100 juta – 3.486.916) = 1.460.565 dan cicilan pokok sebesar 5.000.000 – 1.460.565 = 3.539.435. Dan seterusnya, komponen cicilan bunga makin kecil sementara cicilan pokok makin besar.
Dari aspek pembungaan majemuknya (compounding), suku bunga terbagi menjadi 2 kelompok :
  1. Stated annual interest rate (nominal interest rate), yaitu suku bunga yang biasanya ditawarkan oleh lembaga2 keuangan. Suku bunga ini akan menghasilkan angka yang berbeda dengan jumlah yang akan kita terima karena belum memperhitungkan pembungaan majemuk (bunga berbunga).
  2. Effective annual rate, yaitu suku bunga yang menunjukkan jumlah yang nantinya akan kita terima karena telah memperhitungkan periodic rate dan jumlah berapa kali pembungaan (number of compounding periods). Misalnya jika suatu bank menyatakan suku bunga simpanan diberi bunga 10% per tahun, maka jika terdapat informasi bahwa pembungaannya dilakukan setiap bulan maka akan menghasilkan tingkat bunga efektif sebesar (1 + 10%/12) ^ 12 – 1 = 10,47%.

Tidak ada komentar:

BigPict2 - Penyempitan Makna dlm Tugas yg Diemban Seksi Waskon

Waskon potensi tugasnya ya menggali potensi. Per definisi Current & Existing Risk, aktivitas ini dilakukan secara menyeluruh terhadap s...