Selasa, 07 Oktober 2008

Investasi efek hutang berbunga mengambang 2

Dalam artikel sebelumnya telah disinggung mengenai variable coupon rate. Rumusnya adalah Coupon Rate = Reference Rate ± Quoted Margin (QM). Besaran QM nilainya tetap. Berikut adalah pembahasan mengenai kapan QM menjadi pengurang atau jadi penambah reference rate :
Calon investor akan melakukan penilaian surat utang dari ‘ekspektasi’ yield-nya. Kalo market interest rate naik, ekspektasi yield-pun naik, coupon rate menjadi tidak lagi menarik, maka biasanya reference rate di+ dengan quoted margin. Tujuannya agar paparan resiko harga surat terdiskon yang dihadapi investor berkurang. Sebaliknya kalo market rate turun, yield-pun turun, coupon rate bisa aja menjadi terlalu tinggi (issuer rugi), dan dia pun mungkin akan mengurangi coupun ratenya dengan QM. Jadi instrumen ini diciptakan untuk mengurangi fluktuasi premi/ diskon harga surat utang, sehingga kuponnya akan menjadi naik turun sementara quoted margin-nya tetap. Di buku materi CFA Level I dari Schweser, model surat utang ini tingkat kuponnya diubah secara periodik (mis. 3, 6, atau 12 bulan) tergantung tingkat bunga pasar, sementara QM-nya sendiri bisa berubah sepanjang waktu sesuai dengan skedul yang dinyatakan di dalam indenture-nya.

Kemudian mengenai floating rate yang berjenis Inverse Floater dikatakan kalau reference rate-nya naik, coupon rate-nya turun, dan sebaliknya kalau reference rate-nya turun, coupon rate-nya naik. Muncul pendapat bahwa hal ini bisa merugikan dua belah pihak (issuer dan investor) sebagai berikut : pada saat reference rate naik, bond holder dirugikan (karena interest rate naik, tapi kupon malah turun) dan ketika reference rate turun, issuer yang dirugikan.
Penjelasan hal ini barangkali bisa diperoleh dengan mencoba memahami logika spekulan. Inverse Floater, bisa disebut instrumen derivatif karena ia merupakan turunan dari instrumen keuangan yang lain, dalam hal ini Floater biasa. Instrumen ini kemungkinan dimanfaatkan kalangan investor spekulan atau bisa juga di kalangan investor kontrarian yang memandang banyak hal secara berlawanan dengan kebanyakan khalayak. Mereka yang berani berinvestasi dalam instrumen seperti ini mestinya sudah menjalankan manajemen resiko yang baik. Untuk issuer, tentu saja mereka punya prediksi yang berlawanan dengan calon investor. Instrumen ini lazim ditemui di Sekuritas/ Efek Beragun Aset (SBA/ EBA) yaitu Mortgage-Backed Securities (MBS). Manajer Investasi yang mensekuritisasi aset-aset kredit pemilikan rumah yang berasal dari Originator (misalnya BTN) yang punya prediksi tingkat bunga akan meningkat akan dapat untung besar karena akan menerima pembayaran KPR yang makin besar dari originator sementara dia cuma harus membayar coupon rate MBS yang makin kecil pada investor.

Sama halnya dengan Range Notes. Kalau reference rate bergerak di luar range tingkat bunga yang sudah dijadwalkan untuk kupon, maka kupon tersebut akan malah diset dengan tingkat bunga 0% (nol persen). Pertimbangan Bond Issuer ketika menerbitkan bond dengan floating rate coupon dengan model seperti ini adalah bahwa instrumen seperti ini diminati calon investor yang punya keyakinan kuat bahwa tingkat bunga akan bergerak hanya dalam koridor tertentu. Sebagai ganti tidak membayarkan kupon jika tingkat bunga referens bergerak di luar koridor, maka Issuer akan memberikan tingkat bunga yang lebih tinggi dibandingkan instrumen standar yang setara, misalnya Floating Rate Notes. Tingkat kupon instrumen ini ditentukan di muka. Baik Range Notes maupun FRN pembayaran kuponnya tergantung pada arah pergerakan index referensinya.

Tidak ada komentar:

BigPict2 - Penyempitan Makna dlm Tugas yg Diemban Seksi Waskon

Waskon potensi tugasnya ya menggali potensi. Per definisi Current & Existing Risk, aktivitas ini dilakukan secara menyeluruh terhadap s...