Senin, 06 Oktober 2008

Investasi efek hutang berbunga mengambang

Salah satu instrumen investasi dalam efek yang bersifat hutang ada yang memiliki fitur suku bunga mengambang (floating rate coupon). Berikut ada sedikit mengenai apa dan bagaimana tentang instrumen yang satu ini :

Return dari suatu instrumen debt dilihat dari yield (total kembalian) yang biasa disebut yield to maturity (Internal Rate of Return / IRR). Investor memiliki ‘ekspektasi’ atas yield yang berbeda-beda, tergantung dari penelaahannya mengenai kondisi pasar pada suatu saat dan toleransinya terhadap resiko, yang mana ‘ekspektasi’ yield ini diistilahkan dengan required yield, discount rate, atau opportunity cost. Kondisi pasar yang selalu berubah tentunya menyebabkan ‘ekspektasi’ yield tersebut ikut berubah-ubah. Otomatis ini menyebabkan surat utang berbunga tetap yang divaluasi dengan discount factor yang selalu berubah tersebut akan memperoleh hasil valuasi yang berubah-ubah pula, yang tercermin dengan adanya diskon atau premium. Calon investor yang agak takut resiko tentunya kurang suka dengan instrumen investasi yang demikian karena mereka tidak bisa membuat planning. Oleh karena itu diciptakan instrumen lain yaitu surat utang dengan floating rate coupon yang pembayaran bunganya bervariasi mengikuti tingkat bunga atau index tertentu dengan tujuan agar paparan resiko investor terhadap munculnya diskon atau premium bisa berkurang.

Formula coupon rate = reference rate (LIBOR, Treasury Rate, dll) ± quoted margin.

Namun perlu diingat, seberapa floating-nya dari suatu instrumen utang tidaklah tidak terbatas. Sebagaimana contoh di atas, dalam kondisi suku bunga yang selalu meningkat tidaklah mungkin issuer (penerbit) terus-terusan menaikkan tingkat kupon dari surat utangnya hanya untuk ‘memuaskan’ investor dari surat utangnya tersebut. Oleh karenanya dibuatlah aturan-aturan main lebih lanjut sebagai berikut :
  1. Cap : opsi dari issuer surat utang untuk membatasi mereka dari kemungkinan harus membayar tingkat bunga yang terlalu tinggi karena fluktuasi dari tingkat bunga atau index yang dijadikan referensi penentuan kupon.
  2. Floor : opsi dari pemegang surat utang untuk membatasi mereka terhadap kemungkinan menerima tingkat kupon yang terlalu rendah karena fluktuasi dari referensi.
  3. Collar : kondisi kalo cap dan floor ada secara bersamaan.
  4. Drop lock : dari namanya bisa diperkirakan kalo maksudnya jika nilai kupon suatu surat utang turun dan menyentuh level tertentu, maka struktur kupon yang tadinya floating akan berubah menjadi fixed. Mestinya ini untuk melindungi pemegang surat utang.

Fitur-fitur di atas sejatinya merupakan instrumen derivatif yang ‘melekat’ pada instrumen surat hutang. Dalam proses valuasi, instrumen-instrumen ini memiliki nilai (harga) nya sendiri.

Tidak ada komentar:

BigPict2 - Penyempitan Makna dlm Tugas yg Diemban Seksi Waskon

Waskon potensi tugasnya ya menggali potensi. Per definisi Current & Existing Risk, aktivitas ini dilakukan secara menyeluruh terhadap s...